ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Pas jam 7 hari itu, orangtua siswa telah mulai
masuk ke ruang rapat di sekolah. Beberapa
orangtua tampak begitu sopan santun, ada jg orang
tua yang kayaknya kelihatan sombong, ada beberapa
yang tampak paling berhatihati. Ketika guru
mulai tutup pintu serta mulai bicara, pintu
yang baru saja ditutup itu terbuka perlahanlahan,
seorang lelaki paruh baya, tubuhnya kotor
sarat dengan debu ada di balik pintu itu.
Dengan wajah yang tersenyum dia memohon maaf
sebab datang terlambat.
Kehadirannya yang unik bikin perhatian orang
tua siswa yang lain. Dia memakai pakaian kerja
yang sudah luntur dan sarat bercak cat. Celananya
pekat dengan debu, dia memanfaatkan sepatu boot
yang sarat dengan lumpur. Dia terlihat laksana
baru kembali dari kerja bangunan.
Guru itu berkata : “Permisi, Ayah siapa? ” Pria
paruh baya itu berkata : “Saya ini ayahnya
Aminudin” Guru itu tampak kaget, namun
selekasnya meminta pria itu menandatangani
satu buku kehadiran. Bapak dari Aminudin dengan
muka yang tertunduk berkata : “Maaf, Pak Guru, saya
tidak bisa membaca serta menulis…” Beberapa orang tua
siswa yang lain nampak ada yang mulai menertawakan,
sang guru itu juga berkata : “Tidak apaapa, saya
yang bakal membantu Ayah sinyal tangan. ”
Lalu guru itu mulai menjelaskan, maksud dari
diadakannya rapat orang-tua murid adalah supaya
masingmasing orangtua dapat sama sama sharing info
mengenai bagaimana tehnik mendidik anak serta
kesannya seputar mendidik anak. Ada 23 orang tua
murid menyampaikan pengalaman mereka dalam
mendidik anakanak mereka, yaitu bagaimana
mereka mendidik anak mereka dengan ketat, agar
mereka ingin mencatat pr
mereka, menolong anakanak
mereka mencarikan
guru les penambahan, dan lain-lain.
Ketika guru itu
memohon bapak dari
Aminudin faedah bicara, ia memperkenalkan diri,
“Aminudin adalah seseorang siswa teladan dengan nilai
paling baik di kelas. Pelajaran matematika selalu
memperoleh nilai terbaik, ia tak pernah
terlambat, tetap berlaku baik pada rekantemannya.
Mari samasama anda dengarkan
bagaimana bapak dari Aminudin mendidik anaknya. ”
sebagian orang tua siswa yang lain tampak kaget.
Ayah yg tidak terpelajar tetapi mempunyai anak
yang hebat. Bapak Aminudin dengan agak sedikit
canggung mulai menuju ke depan. Ia sering
tertunduk, tak demikian berani memandang mata semua
orangtua siswa yang lain.
Ini perkataannya :
Saya selalumenyaksikan anak saya kerjakan PR
nya. Setiap saat sepulang kerja, tak perduli seberapa
capeknya saya, saya pasti bakal duduk di samping
dia manfaat memandangnya kerjakan PR yang ada.
Satu hari, anak saya ajukan pertanyaan pada saya, “Ayah,
sehari-hari bapak selau melihat saya
kerjakan PR, apa Bapak mengerti apa yang
saya lakukan? ” Saya bicara “Ayah tidak
tahu. ” Lalu anak saya ajukan pertanyaan : “Ayah,
misal Bapak tak mengerti bagaimana Bapak tahu
saya mengerjakannya dengan benar atau tak? ”
Saya berkata : “Jika kamumengerjakannya dengan
cepat, jadi Bapak tahu kalau masalah ini paling mudah;
misal anda kobarkan kipas angin, mengambil
air minum, jadi Bapak tahu kalau masalah itu sulit. ”
Saya seseorang buruh bangunan. Satu kali saya
mengusung muka saya serta melihat bangunan
tinggi yang saya bangun, saya ajukan pertanyaan pada anak
saya, apakah anda ingin tinggal di tempat tempat
yang tinggi, yang besar, tempat tinggal yang indah?
Mengendarai mobil bagus? Anak saya
menganggukkan kepalanya. Saya berkata : “Oleh
lantaran itu anda harus belajar dengan baik. ”
Saya tak sekolah, tidak bisa membaca dan
menulis, saya tidak paham bagaimana caracara hebat
mendidik anak. Saya kerap berdialog dengan anak
saya. Anak saya suka jongkok di samping saya
pada saat saya bekerja. Saya tak menyerahkan
duit jajan untuk anak, ia tak bermain internet,
juga tak lakukan pembelian barang macammacam.
Dia kerap tinggal dirumah membantu saya
membersihkan baju.
Sesudah berlalu bicara, dia menunduk untuk
menyerahkan hormat untuk sang guru! Orang tua
siswa yang lain terpaku tidak bergeming, hati mereka
paling tersentuh oleh perkataannya. Bapak ini
walau tak mempunyai pendidikan yang tinggi dan
tak dalam situasi ekonomi yang cukup, tetapi ia
paling hormat untuk guru. Dia juga suka
mengikuti anaknya. Ini adalah langkahnya bagaimana
dia berhasil dalam mendidik anak!
http :// www. redaksione. com/2016/05/orang-tua-murid-dengan-pakaian-lusuh. html? m=1
0 Response to " Orang Tua Murid Dengan Pakaian Lusuh menghadiri Rapat, Tahukah apa yang diucapkan nya sehingga semua orang merasa malu ??? wajib di baca sebagai renungan. "
Post a Comment